Reaktivasi Pendakian Gunung Rinjani, Menuju New Normal

reaktivasi pendakian gunung rinjani menuju new normal

Setelah hampir 6 bulan lebih banyak mengabiskan waktu di rumah entah itu work from home, learning from home dan sosial distancing karena efek pandemic Covid-19, menyebabkan banyak diantara kita jenuh. Tentu liburan menjadi sesuatu yang sangat diidam-idamkan oleh semua orang.  Untuk memenuhi kebutuhan liburan masyarakat, satu per satu tempat wisata di Lombok dibuka salah satunya  Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sembalun, Lombok Timur yang telah dibuka sejak 7 Juli 2020. Namun, tetap dengan protocol Kesehatan yang ketat.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menerapkan protokol standar sebagai berikut :

  1. Penggunaan masker,
  2. Cuci tangan dan
  3. Pengecekan suhu tubuh
  4. Pemeriksaan surat kesehatan pelaku perjalanan.
  5. Di loket registrasi, petugas memindai barcode yang tertera di smartphone yang diperoleh saat memesan tiket daring (online booking). Seluruh data mulai dari foto, nama, alamat bahkan golongan darah dicocokkan dengan database komputer di loket e-ticket.
  6. Usai mencocokkan data pemesan, petugas TNGR memeriksa perlengkapan pendakian, seperti jaket pelindung, tenda, matras dan barang bawaan lainnya, yang wajib menyesuaikan dengan standar TNGR. Petugas kemudian memberikan kantong daur ulang berukuran sedang sebagai wadah sampah yang harus dibawa turun kembali.

Selain itu pemerintah menegaskan, bahwa program CHS (Clean, Health, Security) dan protocol Kesehatan harus dilaksanakan dengan disiplin. Sehingga untuk medukung program new normal ini pemerintah akan menutup ‎akan menutup jalur pendakian gunung rinjani yang tidak resmi/ilegal untuk memudahkan pendataan pengunjung apabila terjadinya bencana alam. Kemudian jalur pendakian gunung rinjani yang digunakan harus satu pintu yaitu sembalun dan senaru.

 

Komentar